Aku seorang yang diam, melihat, dan akhirnya berpendapat. Untuk bicarapun terlihat aneh. Aneh pada mereka yang tak pernah akan paham akan maksudku. Meskipun itu dalam diam aku selalu bicara, bicara tak tentu. Sayang itu berakhir yang sesuai hati.
Terkecuali kamu, berbicara dalam kata. bagiku ini terlalu sulit, mungkin aku seorang awam. Selembar demi selember, anggukan demi anggukan. Aku meng-iya-kan apa-apa yang ada padamu.
Seperti hipnotis, tapi ini tak benar.
Terimakasih kamu yang kata tak sesuai usia.
Salam penangkap jatuh.
Tia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar